Sebenernya gw ga tau harus bilang apa. Kata2 penghiburan seperti "tabah ya... gw tau lo kuat".."ikhlasin aja" dan sejenisnya ga akan membuat kondisi dia menjadi lebih baik. Seharusnya yang kita bilang adalah "tangisin aja... keluarin semuanya yang lo rasain". Biar ga ada yang dipendam dan berubah jadi penyakit.
Yang pasti sih... rasanya pasti kehilangan gila2an itu. Big lost!
Kematian itu kan kiamat kecil....
Perpisahan untuk waktu yang sangat sangat sangaaaat lama dengan orang yang dikasihi. Dan itu ga mudah....ga akan terobati dengan kalimat2 "tabah ya... yang kuat ya...".
Tapi ya akhirnya gw kirim sms juga dengan kata2 yang menurut gw agak2 awkward klo gw ucapkan. Gw ga nyuruh dia tabah dan kuat, krn orang yang bilang kata2 seperti itu benar2 berada di luar lingkaran. "Apa lo pernah ditinggal mati oleh orang yang penting dalam hidup lo? Seandainya pernah.... tabahkah lo? Kuat kah lo?"
Pasti bakal sangat berat mengalami itu semua secara langsung...
Bahkan dalam buku have a little faith aja diceritain waktu rabbi albert kehilangan anaknya... dia marah! Dia seorang rabbi.. dan dia mengijinkan dirinya marah. Gw yakin... Tuhan pun ga akan marah balik.
Saat semua emosi sudah keluar... biasanya seseorang bisa merasa lebih lega dalam waktu setahun atau kurang.
No comments:
Post a Comment