kembali merenung tentang otak

Gw klo lagi ga ada kerjaan yang nge-deadline pikiran gw suka kemana2 nih. Nah...  gw kembali merenungkan tentang otak...

Seperti yang kita semua ketahui mengenai otak dalam penelitian terakhir, bahwa otak tidak bisa membedakan mana "real" dan mana "maya", kalau begitu bagaimana kita harus mempertanggung jawabkan akan apa2 yang tidak kita lakukan tapi sudah masuk ke dalam otak?
Sebagai contoh...

Gw minjem komik ke Heidy. Setelah selesai baca komik... gw berencana hari ini, sore harinya, gw akan balikin bukunya. Dikepala gw, gw sudah membayangkan bahwa sore ini gw ke rumah Heidy, balikin bukunya dan gw pulang. Tapi ternyata jadwal gw berubah secara mendadak.Ternyata gw ga bisa balikin komiknya Heidy sore ini. Gw tunda deh... Setelah 2minggu kemudian Heidy nanyain komiknya. Dan gw dengan yakinnya bilang "Kan udah kubalikiiiiiiin" *sambil nyolot dikit* xD. Kenyataannya... gw belom balikin komik itu. Tapi gw merasa sudah mengembalikan... krn rencana tersebut melekat kuat diingatan gw. Baru berupa rencana lho... tapi udah kesimpen rapi di otak gw.

Nah itu yang gw maksud dengan otak tidak bisa membedakan mana real dan mana nyata. Kalau kita terus2an berbohong.. mengarang cerita yang sama dan konsisten.. selama bertahun2 kita sendiri akan percaya dengan kebohongan kita.
Makanya sering kali salah satu metode untuk para atlet sebelum bertanding adalah "visualisasi". Bagaimana mereka membayangkan bahwa mereka akan mendapatkan piala kemenangan.. dan hal itu akan melekat kuat di otak mereka, dan memberikan stimuli positif.

Nah.......
...
...
...

*mendadak lupa mau nulis apa lagi*

Ahhh.. kan.. kebanyakan deskripsi gw ampe lupa mengenai pertanyaan gw sendiri.

Jadi kan dipostingan sebelomnya gw bilang kalo dihari akhir nanti kita akan diminta pertanggung jawaban, yang sesuai riwayat, akan tertulis didalam lembaran2 yang gw terjemahkan menjadi otak. Kemudian.. gw jadi berpikir lagi... bagaimana dengan rencana2 jahat kita? Apakah akan masuk ke dalam amalan jahat juga?
Gimana dengan isi kepala gw yang dulu pernah ingin mematikan orang2 tertentu yang meremehkan  dan merendahkan gw?
Masuk amalan buruk donk?

Tercatat dengan pasti "Uchi membunuh si A. B, C, D dengan cara bla bla bla bla"
HUWAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA.... *jambak2 rambut kimutaku*

Terus... rencana2 baik juga udah tercatat donk?
Padahal kan gw belom melakukan apa2... cuma baru tahap mikir ato berencana doank.

Oke...
Selesai pertanyaannya...
Pertanyaan ini sifatnya ga urgent kok xD
Cuma iseng doank....

Ga usah menatap prihatin gw dan berkata "kasian anak ini.. yang tidak seharusnya dipertanyakan dan dipikirkan malah dipikirkan"

Aneh ya gw bok? >.<