Lemes banget badan gw...tadi abis makan siang dan belanja peralatan mandi di alfa, gw masuk kamar, langsung BRUUUUGHHHHHH....tengkurep di kasur dan baru kebangun jam 5 lewat gini. Gebleknya gw...pas kebangun pengen nangis tapi ga bisa.
Lalu keinget kisahnya Adolph Fischer dan George Eastman. Mereka berdua memiliki visi yang sama, bahwa para pekerja biasa mempunyai hak atas upah yang wajar dan kondisi kerja yang layak, dan mereka sama2 mempersembahkan sebagian besar hidup mereka untuk memperjuangkan perubahan sosial di awal revolusi industri. Bedanya....Adolph Fischer mati di tiang gantungan atas kesalahan yang bukan berasal dari dirinya. Sedangkan George Eastman sukses besar dan meninggal sebagai pahlawan yang berhasil mewujudkan visiny, kaya raya dan sangat terhormat.
Yang menarik adalah Fischer meninggalkan pesan terakhir di panggung tempat ia akan digantung, mengatakan "ini saat paling membahagiakan dalam hidup saya". Sedangkan Eastman, dipuncak karir sang penemu dan tokoh kemanusiaan yang dihormati ini duduk di meja kerjanya, menulis sebuah pesan singkat, menutup kembali pulpennya dengan rapi, kemudian mengisap sebatang rokok. Ia mengatakan "my work is done, why wait?" dan dia bunuh diri dengan menembak dirinya.
Hebat ya...manusia itu unik.
Semua orang pasti beranggapan seharusnya yang merasa menderita itu adalah Fischer dan yang bahagia dan terus melanjutkan hidup adalah Eastman. Tapi...pernyataan mereka malah menunjukkan hal yang sebaliknya.
Gw jadi berpikir gini...kita pasti beranggapan kita akan bahagia "kalau seandainya...... gw jadi seperti Eastman...kaya raya, terhormat, visi hidup tercapai". Padahal banyak orang yang sukses, sudah mencapai apa yang dicita2kan mendadak merasa "waduh...gw kok kayaknya sudah menyandarkan hidup di tembok yang salah?" akhirnya dia lepas semuanya. Manusia itu unik...hidup itu rumit...lol.
Kata "kalau seandainya..." itu bahaya ya.
Dan untuk melenyapkan kata itu dari hidup kita susahnya minta ampun. Kayak gw nih... bolak balik bilang "kalau seandainya...bla bla bla bla pasti gw ga akan kesepian gini"
"kalau seandainya..lo ga bla bla bla bla mungkin gw ga akan begini"
Mestinya ya udahlah....gw udah dikasih kayak kondisi kayak gini...efeknya kayak gini. Mungkin sekarang ini efeknya memang terlihat buruk, tapi efek buruk ini mungkin juga adalah cara Tuhan untuk menghindarkan gw dari efek buruk lainnya.
Gw berantakan sekarang...gw melakukan kesalahan ini itu yang ga baik...tapi mungkin itu untuk menghindarkan gw dari kesalahan2 yang lebih parah. Entah kesalahan macam apa itu
P.s:
Memang skinship bisa merubah mood :) *rada happy*
Lalu keinget kisahnya Adolph Fischer dan George Eastman. Mereka berdua memiliki visi yang sama, bahwa para pekerja biasa mempunyai hak atas upah yang wajar dan kondisi kerja yang layak, dan mereka sama2 mempersembahkan sebagian besar hidup mereka untuk memperjuangkan perubahan sosial di awal revolusi industri. Bedanya....Adolph Fischer mati di tiang gantungan atas kesalahan yang bukan berasal dari dirinya. Sedangkan George Eastman sukses besar dan meninggal sebagai pahlawan yang berhasil mewujudkan visiny, kaya raya dan sangat terhormat.
Yang menarik adalah Fischer meninggalkan pesan terakhir di panggung tempat ia akan digantung, mengatakan "ini saat paling membahagiakan dalam hidup saya". Sedangkan Eastman, dipuncak karir sang penemu dan tokoh kemanusiaan yang dihormati ini duduk di meja kerjanya, menulis sebuah pesan singkat, menutup kembali pulpennya dengan rapi, kemudian mengisap sebatang rokok. Ia mengatakan "my work is done, why wait?" dan dia bunuh diri dengan menembak dirinya.
Hebat ya...manusia itu unik.
Semua orang pasti beranggapan seharusnya yang merasa menderita itu adalah Fischer dan yang bahagia dan terus melanjutkan hidup adalah Eastman. Tapi...pernyataan mereka malah menunjukkan hal yang sebaliknya.
Gw jadi berpikir gini...kita pasti beranggapan kita akan bahagia "kalau seandainya...... gw jadi seperti Eastman...kaya raya, terhormat, visi hidup tercapai". Padahal banyak orang yang sukses, sudah mencapai apa yang dicita2kan mendadak merasa "waduh...gw kok kayaknya sudah menyandarkan hidup di tembok yang salah?" akhirnya dia lepas semuanya. Manusia itu unik...hidup itu rumit...lol.
Kata "kalau seandainya..." itu bahaya ya.
Dan untuk melenyapkan kata itu dari hidup kita susahnya minta ampun. Kayak gw nih... bolak balik bilang "kalau seandainya...bla bla bla bla pasti gw ga akan kesepian gini"
"kalau seandainya..lo ga bla bla bla bla mungkin gw ga akan begini"
Mestinya ya udahlah....gw udah dikasih kayak kondisi kayak gini...efeknya kayak gini. Mungkin sekarang ini efeknya memang terlihat buruk, tapi efek buruk ini mungkin juga adalah cara Tuhan untuk menghindarkan gw dari efek buruk lainnya.
Gw berantakan sekarang...gw melakukan kesalahan ini itu yang ga baik...tapi mungkin itu untuk menghindarkan gw dari kesalahan2 yang lebih parah. Entah kesalahan macam apa itu
P.s:
Memang skinship bisa merubah mood :) *rada happy*
No comments:
Post a Comment