Oke...gw berkali2 menghibur diri kalau ini semua bukan apa2. Ini semua masalah sepele dibanding berjuta2 masalah orang lainnya didunia ini.
Tapi......
Gw butuh satu orang aja....satu aja...cukup satu....
Satu orang yang tidak memberi semangat agar gw terus kuat.
Orang yang ga banyak mengeluarkan petuah2 bijak...cukup diam...disamping
Cukup satu orang aja yang memaklumi gw...satu saja....yang sudi meluk gw. Yang mau memahami kondisi ini...satu aja...
Terlalu berlebihan ya satu itu?

Tapi......
Gw butuh satu orang aja....satu aja...cukup satu....
Satu orang yang tidak memberi semangat agar gw terus kuat.
Orang yang ga banyak mengeluarkan petuah2 bijak...cukup diam...disamping
Cukup satu orang aja yang memaklumi gw...satu saja....yang sudi meluk gw. Yang mau memahami kondisi ini...satu aja...
Terlalu berlebihan ya satu itu?
Sahabatku, usai tawa ini
Izinkan aku bercerita:
Telah jauh, ku mendaki
Sesak udara di atas puncak khayalan
Jangan sampai kau di sana
Telah jauh, ku terjatuh
Pedihnya luka di dasar jurang kecewa
Dan kini sampailah, aku disini...
Yang cuma ingin diam, duduk di tempatku
Menanti seorang yang biasa saja
Segelas air di tangannya, kala kuterbaring... sakit
Yang sudi dekat, mendekap tanganku
Mencari teduhnya dalam mataku
Dan berbisik : "Pandang aku, kau tak sendiri,
oh dewiku..."
Dan demi Tuhan, hanya itulah yang
Itu saja kuinginkan
Sahabatku, bukan maksud hati membebani,
Tetapi...
Telah lama, kumenanti
Satu malam sunyi untuk kuakhiri
Dan usai tangis ini, aku kan berjanji...
Untuk diam, duduk di tempatku
Menanti seorang yang biasa saja
Segelas air di tangannya, kala kuterbaring... sakit
Menentang malam, tanpa bimbang lagi
Demi satu dewi yang lelah bermimpi
Dan berbisik : "Selamat tidur, tak perlu bermimpi bersamaku..."
Wahai tuhan, jangan bilang lagi itu terlalu tinggi
Izinkan aku bercerita:
Telah jauh, ku mendaki
Sesak udara di atas puncak khayalan
Jangan sampai kau di sana
Telah jauh, ku terjatuh
Pedihnya luka di dasar jurang kecewa
Dan kini sampailah, aku disini...
Yang cuma ingin diam, duduk di tempatku
Menanti seorang yang biasa saja
Segelas air di tangannya, kala kuterbaring... sakit
Yang sudi dekat, mendekap tanganku
Mencari teduhnya dalam mataku
Dan berbisik : "Pandang aku, kau tak sendiri,
oh dewiku..."
Dan demi Tuhan, hanya itulah yang
Itu saja kuinginkan
Sahabatku, bukan maksud hati membebani,
Tetapi...
Telah lama, kumenanti
Satu malam sunyi untuk kuakhiri
Dan usai tangis ini, aku kan berjanji...
Untuk diam, duduk di tempatku
Menanti seorang yang biasa saja
Segelas air di tangannya, kala kuterbaring... sakit
Menentang malam, tanpa bimbang lagi
Demi satu dewi yang lelah bermimpi
Dan berbisik : "Selamat tidur, tak perlu bermimpi bersamaku..."
Wahai tuhan, jangan bilang lagi itu terlalu tinggi

No comments:
Post a Comment