Thursday, December 15, 2011

entah

Entah sejak kapan kita suka gugup

Di antara frasa-frasa pongah

Di kain rentang yang berlubang-lubang

Sepanjang jalan raya itu; kita berhimpitan

Di antara kata-kata kasar yang desak-mendesak

Di kain rentang yang ditiup angin,

Yang diikat di antara batang pohon

Dan tiang listrik itu; kita tergencet di sela-sela

Huruf-huruf kaku yang tindih-menindih

Di kain rentang yang berjuntai di perempatan jalan

Yang tanpa lampu lalu-lintas itu. Telah sejak lama

Rupanya kita suka membayangkan diri kita

Menjelma kain rentang koyak-moyak itu, sebisanya

Bertahan terhadap hujan, angin, panas, dan dingin



-Sapardi Djoko Darmono-


Gw suka banget 2 bait teratas. Kesannya romantis, lugu dan ga neko2. Masih pure. Tapi sejak tergusur modernitas, segala kemurnian romantis itu menghilang. Terutama di diri gw. Semakin realistis... ga "manis" lagi.




No comments: